Sunday, February 18, 2007

Makziyat TelmiVision (mTv)


Gue banget…

MTv…?Siapa yang nggak kenal chanel musik dunia yang satu ini? Di jaman yang katanya udah nggak mengenal batas kayak gini, MTv sukses menghipnotis semua orang penggemar musik di seluruh dunia. Chenel berbau enter-“tai”-ment ini menyajikan menu2 harian yang hampir semuanya dibalut, dibasuh, diaduk-aduk, dll dengan musik. Bahkan yang lebih menegangkan lagi, MTv Indonesia nampaknya sedang berbaik hati terhadap pecinta musik goyang dombret alias dangdoet (MTv…Gue banget????), karena kalo MTv nggak melirik pecinta goyang dombret, mungkin besok2 mereka akan melakukan aksi demo dengan bergoyang ngebor ala Inoel Daranista sampe pemerintah mengabulkan permintaan mereka. Layaknya para aktivis demo dengan aksi mogok makannya, para pecinta pantat bergoyang ini akan terus beroyang sampe permintaan mereka dikabulkan!!! (MTv Gue Banget?????).

Khusus untuk di Indonesia, MTv udah masuk ke kancah musik di negeri serba bajakan ini mulai taon 1990-an. Waktu itu MTv disiarkan lewat channel ANTV sebagai bagian dari acara di stasiun TV swasta tersebut. Nah, anak nongkrong…, karena nggak betah nongol di ANTV, maka mulai taon 2003 chanel anak nongkrong sambil ngorong ini pindah ke ‘gebetan’ barunya yaitu Global TV yang ditayangkan 24 jam non stop wajib nongkrong!. Nah, setelah Global TV udah bisa mandiri dengan acara2nya pada akhir 2004, MTv Indonesia akhirnya ditayangkan cuma 12 jam sehari di stasiun tv swasta tersebut.

Antum a’lamu bi umuuriddunyakum…” ya...ente lebih mengetahui urusan duniamu. Kalian yang ngaku2 anak nongkrong pasti udah pada ngelotok donk acara2 MTv kayak apa, dari mulai lagu2 lokal ampe mancanegara yang penyanyinya masih pake koteka kayak suku pedalaman di lembah2 terpencil, iiiiyyyyy…!!! Jijay! Sampe ada pernyataan saudara2 kita dari papua yang sudah memeluk Islam, “Kami di sini sudah terbiasa telanjang dan sekarang memakai jilbab, kasihan orang Jakarta malah belajar telanjang!”Hayo…?! Orang-orang yang dulunya pake koteka aja belajar untuk pake baju, kenapa orang-orang “modern” malah kembali belajar menggunakan koteka dan meninggalkan baju? (Tanya kenapa?). Ya, mulai saat ini juga ente2 semua harus mulai belajar mikirin dunia di sekitarmu. Why? Capek2 mikirin orang lain yang kagak mikirin kita? Justru itulah entry point-nya men! Di dunia saat ini udah berkembang virus yang melupakan yang namanya ”fitrah” dia diciptakan ke dunia ini. Manusia modern sekarang udah cenderung berwatak ”semau gue” daripada ”semau Tuhannya gue”. Hidup udah nggak mau diatur, pengennya bebas, bebas macarin cewek, bebas melakukan seks, bebas ngomong, bebas berbuat, dan bebas beribadah. Mao solat apa enggak itu urusan gue, gue sendiri yang masuk neraka kenapa lo yang ribut? Wadaw???

”Loh, itu kan wajar donk? Sekarang kan jaman modern, setiap orang punya hak asasi manusia? Hak Asasi Gitu loooh...!” Oke, kalo itu pendapat lo semua, sekarang gue bebas donk macarin adek or kakak lo, trus gue bebas melakukan apa aja sama sodara kandung lo itu. Gue mau cium, mau megang, mau nonjok, mau menghamili, trus udah gitu gue tinggalin deh Adek or kakak lo. Itu kan Hak Asasi gue untuk mendapatkan kesenangan. Selama Adek or Kakak lo suka, kan itu bukan pelanggaran to? Na’udzubillah...coba deh lo pikirin seandainya itu bener2 terjadi sama adek or kakak lo sendiri. Kebayang nggak sih kalo misalnya itu juga teralami oleh ibu kandung kita? Kalo misalnya kita tanya, ”Mama, dulu pernah pacaran ya?” Trus mama menjawab”Ooo, iya donk...Mama kan dulu jadi kejaran laki-laki di sekolah, trus mama gonta-ganti pacaran loh...! keren nggak sih? Sampe yang terakhir mama pacarin itu ganteng banget! Tapi akhirnya putus, trus jadi deh sama Papa kamu...yah kira-kira udah tujuh lelaki yang Mama pacarin”. GLODAKSsssss....!!!!!! Eh, prend, coba lo bayangin kalo itu bener-bener terjadi! Malu banget donk punya Mama yang udah dipacarin 7 lelaki. Mau ditaro di mana muka kita? Di pantat? Trus sekarang apa kita nggak berpikir kedepan bahwa setiap cewek yang kita pacarin juga akan punya suami dan berkeluarga, dan suaminya itu belum tentu kita? Kalo gitu apakah kita masih mempertahankan “ideologi semau gue”?

Prend, sadarkah kita bahwa melalui MTV itulah ide-ide kebebasan di “dakwahkan” ke kita semua. Apa yang dijelaskan di atas hanyalah salah satu contoh kecil. Masih ada segudang contoh lagi yang nggak mungkin dijelasin satu-satu di sini. Udah nggak cukup lagi waktu untuk mengungkapkan semua kebobrokan aturan yang udah berkarat yang masih dipake negara kita. Mungkin masih nempel di otak kita gimana guru PPKN di sekolah menjelaskan bahwa Pancasila sebagai “penyaring” semua yang masuk dari negara lain. Tapi nyatanya, ide-ide kebebasan itu tetep bisa masuk dengan bebas, nyatanya majalah porno PlayBoy bisa masuk dengan mulus ke negara kita yang bermartabat ini? Nyatanya goyang ngebor masih diperbolehkan bergoyang bebas di seantero nusantara? Kenapa kok nggak bisa sementara mata pelajaran itu kita pelajari dari SD sampe SMA? Jawabannya gampang, karena Pancasila bukan sebuah ideologi, itu hanyalah sebuah falsafah hidup atau cita-cita para pendiri bangsa kita dulu, yang nggak mungkin bisa terwujud tanpa adanya sebuah sistem hidup yang ”perfect”.

Jangan jadi pengikut setan!

Mari kita renungkan sejenak firman Allah swt berikut yang artinya:

Hari ini telah Aku sempurnakan bagi kalian agama kalian, telah Aku cukupkan nikmat-Ku untuk kalian, dan telah Aku ridhai Islam sebagai agama kalian. (TQS. Al-Maidah [5]:3)

Prend, mestinya kita pahami ayat tersebut sebagai sebuah pemberitahuan kepada kita, bahwa Islam telah sempurna dan tidak ada satu kekuranganpun di dalamnya dalam segala hal. Baik itu dalam hal ibadah, maupun dalam hal aturan dan petunjuk Allah SWT bagi kita untuk menjalani kehidupan di dunia ini. Maksudnya, bagaimana kita berinteraksi dengan orang lain, berhubungan dengan lawan jenis, mencegah tindakan kriminal dan hukumannya bagi yang melanggar, sampe bagaimana para penguasa mengatur rakyatnya, itu semua udah ada di dalam Islam dan kita tinggal melaksanakannya sesuai dengan yang dicontohkan oleh Rosul kita yaitu Rasulullah SAW. Gampang kan?

Setiap orang yang mau berubah pasti mengalami kesulitan, dan jangan pikir Cuma kamu aja yang mengalami itu. Kamu mesti paham bahwa orang paling sukses sekalipun pasti mengalami hal yang sama ketika dia ingin melakukan perubahan dalam dirinya. Hanya satu yang mesti ada dalam diri kita, yaitu sungguh-sungguh dan konsisten. Jangan jadi orang plin-plan alias nggak punya pendirian bin culun dalam menghadapi hidup. Buktiin donk kalo kamu punya nyali untuk mengatakan ”No Makziyat!” Oke prend?!

1 comment: