"Ternyata dalam hatiku ada namamu.."
Pekan Ta’aruf bulan lalu ternytata membawa sesuatu yang mengganjal dalam diri...kerudung biru yang kau kenakan, dan sepasang kaca di matamu...membuatku jatuh dalam gulita renungan...
Oey..! Haram tuch! Dose-dose!!!(baca: dosa). Hush! Tunggu dulu, jangan asal nuduh, Bung. Kadang kita terjebak dalam satu konsep yang salah dalam memahami realitas ini. Padahal, Allah swt sendiri yang mengkaruniakan perasaan indah ini pada setiap insan, baik yang beriman ataupun yang tidak beriman, yang jelek maupun yang cantik, yang negro maupun yang bule, yang di kota maupun yang di pedalaman yang sedalam-dalamnya (Wuih??!) Artinya apa? Setiap manusia memiliki rasa ini, dengan kata lain, semua ini adalah fithrah alias sunnatullah. Ok, Bro?! Jadi nggak ada salahnya kalo kita menyukai lawan jenis kita yang dianggap paling ”sempurna” dibanding yang lain.
Maksud hati ingin ukhuwah dengan lawan jenis, tapi malah terjebak dalam pacaran. Tadinya pengen menjalin ukhuwah islamiyah, tapi apa daya kecemplung jadi demenan. He..he.. jangan heran atuh, sebab hubungan dengan lawan jenis itu rentan banget disusupi oleh perasaan-perasaan lain yang getarannya lebih dahsyat. Apalagi kalo ditambah naik bajaj, dijamin tambah menggigil karena vibrasinya kuat banget (apa hubungannya?) ?
Diantara kita pasti punya peran yang berbeda-beda di kampus. Ada yang ngikut sebagai aktivis BFM, aktivis dakwah, dan bahkan ada juga sebagai aktivis “Matukul” alias Mangan-turu-kuliah. Secara sadar ataupun tidak, kita akan terjebak dalam cinta lokasi. Apalagi antara Adam dan Hawaa udah mengerti kebiasaan masing-masing. Sehingga perasaan serr-serran pun menjadi menu wajib ketika saling berpas-pasan.
No comments:
Post a Comment