Sunday, February 25, 2007

untuk adik-adikku tersayang


Assalamu'alaikum adikku...
Apa kabarmu disana? Semoga Allah selalu melindungi kalian, menaungi kalian dalam selimut rahmatNya...sehingga Mas masih bisa melihat senyuman dan keceriaan kalian di kampung sana. Mas selalu berdoa, agar kalian dekat dengan kasihNya...Karena bila kalian dekat sama Allah, kalian nggak perlu lagi merengek sama ibu bapak untuk minta sesuatu, kalian tinggal ambil air wudhu, tengadahkan tangan ke atas, dan ucapkanlah keinginan kalian sama Allah...Ucapkanlah nama Bapak dan Ibu di awal permohonan kalian. Jangan lupa adik-adikku, merekalah yang selama ini mengasuh kita, mengganti popok kalo kita ngompol, merekalah yang ngasih uang jajan buat kita, setiap hari Bapak harus rela panas-panasan untuk cari uang agar kita semua bisa makan enak. Bahkan, karena penghasilan Bapak nggak terlalu besar, Ibu harus rela pula memeras keringat untuk mencari tambahan uang agar kita bisa tersenyum, punya rumah sendiri...kalian harus tau, rumah yang sekarang bukanlah rumah kita, tapi rumah pinjaman, kita harus keluar dari rumah ini kalo Bapak udah pensiun...ya sayang...?

Adik-adikku...kalo kita ngomongin Bapak dan Ibu, rasanya malu hati ini, karena sampai detik ini Mas belum bisa memberikan yang terbaik buat mereka, Mas belum bisa ngasih uang jajan buat kalian, supaya Ibu Bapak nggak pusing lagi cari uang untuk jajan kalian...makannya kalo kalian berdoa, mintalah ampunan sama Allah untuk Bapak dan Ibu, karena kita selalu merepotkan mereka, mungkin di balik senyuman mereka selama ini, ada beribu tetesan air mata yang mereka kucurkan karena mereka sayang sama kita...

Adik-adikku... Mas punya satu impian buat Bapak Ibu, tapi...jangan bilang-bilang sama mereka ya...? nanti kalo mereka tau, Mas takut mereka marah sama kita, kalian sayang kan sama Bapak Ibu...? Kalian harus tau, kalo ada kehidupan lain yang lebih indah dan abadi, mau apa aja pasti ada di sana...kita mau jajan apa aja udah tersedia di sana, mau es krim? bakso? pokonya semua ada di sana...Tapi adik-adikku tersayang...yang bisa memasuki dunia itu hanya orang-orang tertentu saja, merekalah para Nabi dan Rasul, para shahabat, para Auliyaa, dan orang-orang sholeh akan berkumpul di sana...Mas nggak tau, apakah kita bisa masuk ke sana...Tapi, kayaknya ada satu kemungkinan agar Bapak Ibu bisa masuk kesana...Mulai saat ini, kita harus kumpulkan pahala sebanyak-banyaknya, kita harus jadi orang sholeh kayak yang dicontohkan sama Nabi kita tercinta, nah udah gitu...saat kita ditanya sama Allah, kita bilang aja "Ya Allah...Dzat yang kami cintai, kami hanyalah manusia biasa yang penuh dengan dosa, kami bisa begini, karena Bapak Ibu sudah bekerja keras agar kami jadi hambaMu yang taat, hari ini, kami ingin memberikan surprize buat Bapak Ibu, walaupun kami yakin ini belum cukup buat mereka...Tapi ya Allah, kami mohon Engkau mengabulkan hadiah kami untuk Bapak dan Ibu... Ya Allah, timbanglah seluruh amal baik kami bertiga...lalu limpahkanlah seluruh pahala itu ke timbangan Bapak Ibu kami, kami ingin, mereka bahagia di alam penuh kebahagiaan itu ya Allah
...dan timbanglah seluruh amal keburukan dari Bapak dan Ibu, jangan sampai ada yang tersisa ya Allah...karena Engkaulah Dzat yang maha Adil. Lalu limpahkanlah seluruh timbangan dosa itu pada kami...agar Bapak dan Ibu bisa leluasa memasuki alam penuh kebahagiaan itu ya Allah...Tapi, janganlah Engkau beritahu Bapak Ibu kalo ini semua adalah ide kami bertiga...karena ini semua adalah surprize yang kami nanti-nantikan dalam masa yang lama...Ya Allah...kabulkanlah permohonan kami, kami mohon ya Allah...maafkanlah kami bila kami lancang terhadapMu..."

Adik-adikku tersayang...kalian sudah dengar impian Mas...kalo kalian takut melakukannya...biarlah Mas sendiri yang melakukannya...kalian temani Bapak Ibu di sana ya...? Mas sayaaaang banget sama kalian...

Salam manis selalu dari Masmu...
Wassalam

Friday, February 23, 2007

ijinkan aku menatapmu sedetik saja

"Ternyata dalam hatiku ada namamu.."


Pekan Ta’aruf bulan lalu ternytata membawa sesuatu yang mengganjal dalam diri...kerudung biru yang kau kenakan, dan sepasang kaca di matamu...membuatku jatuh dalam gulita renungan...

Yah…cinta lagi-cinta lagi..apa nggak ada yang lain? Eits, tunggu dulu teman, kalian nggak akan bisa pungkiri kalo di dalam relung hati temen2 yang paling dalam pasti ada suatu ruang yang dikaruniakan Allah khusus nangani masalah yang atu ini. Bener nggak? Ane yakin seyakin-yakinnya, diantara sejuta kaum hawaa yang diciptakan Allah di dunia, ada satu yang selalu mengganggu vikiran kita?Atau sebaliknya, diantara 5 hawaa, ada satu pria idaman yang jadi inceran (Glek..!) Wuih...,apa iya? Iya donk, sekalipun itu di kampus kita yang aturannya ”super ketat bin sangar” dalam menanggapi hal yang satu ini, tapi tetep aja tuh, yang namanya ’moyem’ (Mojok diem-diem) di tengah hingar-bingar kampus kita tercinta tetep aja bisa kita temukan. Weleh-weleh...”Lho, mas, kan kita ngomongin tugas kuliah?”...”Aku kan Cuma curhat-curhatan?”...”Kan nggak pegang-pegangan, Mas?”. (Back sound : lambemu mas...mas!) Yap, itulah ”virus” cinta ato virus merah jambu, yang jelas bukan virus abu-abu, hehehe...Hmmm jangan-jangan ketika temen2 baca sepenggal tulisan ini, udah ada satu lukisan si dia yang menggantung di pikiran kita? Uhuy! Sape tuuuch..?

Oey..! Haram tuch! Dose-dose!!!(baca: dosa). Hush! Tunggu dulu, jangan asal nuduh, Bung. Kadang kita terjebak dalam satu konsep yang salah dalam memahami realitas ini. Padahal, Allah swt sendiri yang mengkaruniakan perasaan indah ini pada setiap insan, baik yang beriman ataupun yang tidak beriman, yang jelek maupun yang cantik, yang negro maupun yang bule, yang di kota maupun yang di pedalaman yang sedalam-dalamnya (Wuih??!) Artinya apa? Setiap manusia memiliki rasa ini, dengan kata lain, semua ini adalah fithrah alias sunnatullah. Ok, Bro?! Jadi nggak ada salahnya kalo kita menyukai lawan jenis kita yang dianggap paling ”sempurna” dibanding yang lain.

But, The Problem is...

Maksud hati ingin ukhuwah dengan lawan jenis, tapi malah terjebak dalam pacaran. Tadinya pengen menjalin ukhuwah islamiyah, tapi apa daya kecemplung jadi demenan. He..he.. jangan heran atuh, sebab hubungan dengan lawan jenis itu rentan banget disusupi oleh perasaan-perasaan lain yang getarannya lebih dahsyat. Apalagi kalo ditambah naik bajaj, dijamin tambah menggigil karena vibrasinya kuat banget (apa hubungannya?) ?

Diantara kita pasti punya peran yang berbeda-beda di kampus. Ada yang ngikut sebagai aktivis BFM, aktivis dakwah, dan bahkan ada juga sebagai aktivis “Matukul” alias Mangan-turu-kuliah. Secara sadar ataupun tidak, kita akan terjebak dalam cinta lokasi. Apalagi antara Adam dan Hawaa udah mengerti kebiasaan masing-masing. Sehingga perasaan serr-serran pun menjadi menu wajib ketika saling berpas-pasan.

Hmmmhhhh...udah ah, ngomongin itu nggak bakalan abis-abis, hehehehe...

Sunday, February 18, 2007

Mencintanya para da'i


Cinta…sebuah kata fenomenal yang darinya udah lahir berbagai kisah romanche ampe yang berlumuran darah. Kita pasti nggak asing lagi donk ama kisahnya Romeo en Juliet, Laela-Majnun, Siti Nurbaya, ato kisah yang bikin bulu kuduk kita pada jongkok, kaya Ken Arok-Ken Dedes, Cleopatra-Julius Caesar, dan masih banyak lagi kisah sedih lainnya.

Yang jadi pertanyaan kita, gimana sih perjalanan cinta para penggiat da’wah di Kampus? Mereka yang mempunyai imej sebagai sekelompok jama’ah yang “anti” banget ama yang namanya pacaran, kayanya seru untuk kita preteli habis-habisan mengenai kisah cintanya. Tul nggak?

Survey, membuktikan...!

Kalo kita tanya atu per atu diantara mereka mengenai pacaran, udah bisa ditebak apa yang bakal mereka jawab pasti berbeda-beda, tergantung daerah dan wataknya masing2. Antum tak usah ragu dan bimbang dengan statemen ini. Sebagai contoh,Bagi pendekar da’wah asal Cilacap, mereka akan menjawab dengan tegas,”HARAM,DHAB!”. Trus, bagi yang berasal dari Bandung, jawabannya adalah,”HARAM, Euy!”, kebukti kan, jawabannya beda-beda? :p! Meskipun kita nggak tau daleman mereka masing-masing. Maksud daleman di sini adalah, kesesuaian antara perkataan dan perbuatan yang doi kerjain. Bisa jadi mereka CCK, alias Curi Curi Kesempatan. Di lingkungan yang connect dengan harakahnya, bercuap-cuaplah ia menentangkemaksiyatan. Namun, di lingkungan lain yang jauuuh banget sama social control harakah-nya, doi langsung “beraksi!”. Emang seh, nggak semua aktivis kayak dia, paling cuma beberapa gelintir aja gitu..hehehe. Tapi jangan ketawa dulu, bagi mereka yang basah dengan aktivitas da’wah, tidak menutup kemungkinan juga melakukan hal-hal yang berbau c-i-n-t-a kepada sesama manusia (nggak mungkin donk, cinta sama kambing?meskipun ada beberapa kemiripan pada dagunya,hehe!). Toh mereka juga manusia yang punya gharizah an-Nau’ , alias perasaan buat mencintai makhluk yang bernama kawat, eeeh...akhwat.

Uslub bercinta Sang Aktivis

Kalo dalam bahasa da’wah ada yang namanya uslub, dalam dunia percintaan juga ada donk! Mungkin juga ada thoriqoh-nya (hehe). Trus gimana tuch, uslub bercinta si doi? Menurut Imam Subkhan dalam bukunya, “Cintaku di Masjid Kampus” mengatakan bahwa, paling engga ada beberapa tempat yang beliau sebut sebagai Taman Menyemai Cinta. Kahiji (Sunda:Pertama), dalam rapat. Kayaknya neh, rapat adalah satu-satunya acara yang memungkinkan sang dai untuk berinteraksi secara optimal. Meskipun hijab yang dipake setebal Tembok Berlin, yang penting bisa ngedenger suaranya aja udah dug-dug jreng!Semuanya terasa indah mulai dari bait-bait pembukaan ampe penutup. Bahkan, sang pangeran akan menghapal kata-kata yang dianggap punya makna cinta yang ruarrrr biasa...! Yang lebih kreatif lagi adalah ketika mereka secara kebetulan mempunyai jabatan struktural di dalam organisasi. Bilangnya seh, mao koordinasi, ato evaluasi kerja antara Pak Ketu sama Mba Bendahara. Ibarat sambil menyelam minum air, meskipun di kanan kirinya ada bodiguard (baca: temen) yang slalu ngikut kemanapun mereka pergi, sebenernya itu semua adalah assesoris ato lebih ngeri lagi hanya sebatas ornamen biar keliatan pembicaraan mereka lebih serius dan menyangkut kepentingan ummat. So, patut dicurigai kalo ada Pak ketua yang bilang mao“koordinasi”sama sekretarisnya. hehehe..

Kedua, majelis ilmu. Majelis ini macem-macem bentuknya, bisa Seminar, diskusi publik,dsb. Nah, bagi para aktivis, momen ini merupakan kesempatan yang berharga buat menuai cinta di tengah-tengah gemuruh perdebatan antara audiens dan pembicara. Sekuat apapun dia menahan gejolak cinta, toh nantinya jebol juga ketika kelebatan jilbab sang idola terlihat dari kejauhan. Hatinya luluh saat saat sang kasih terintip dari balik kelambu yang tertiup sepoi angin sore di mesjid kampus. Huhuy..!

Ketiga, perhelatan aksi, ato lebih akrab kita sebut masyiroh. Mungkin diantara kita ada yang bertanya-tanya, kok bisa? jawabannya adalah: ya bisa aja!.Jangan dikira, aksi yang melibatkan banyak orangpun bisa aja dijadiin taman menyemai cinta. Kala sang pujaan hati terlirik di tengah ramainya demonstran, dia yang saat itu menjadi korlap akan lebih lantang memekikkan gema Takbir, ikat kepala yang udah kenceng pun kayaknya kurang pede kalo nggak ditambah satu lagi simpul mati, doi akan lebih heroik memprovokasi massa, dan lebih energik mengorganisir barisan. Seolah-olah ingin menunjukkan bahwa dialah satu-satunya “pejantan tangguh” yang syar’i.

Attention please...!

Guys..,manusia tetaplah manusia, dia punya potensi untuk melakukan kesalahan, sekalipun dia adalah seorang aktivis sejati. So, kita mesti perhatiin rambu-rambu dalam bergaul. Inget, al-ashlu fil af’al at-taqoyyad fi daliilu asy syar’i. Hukum asal setiap perbuatan adalah terikat dengan syara’. Kalo antum udah kebelet ama si doi, cepetlah bikin proposal nikah sama ortu, kalo belum di acc, jaga hati dan perbuatanmu dari hal-hal yang berbau maksiyat. Kata Rasulullah saw, untuk menahan gejolak nafsu, kita dianjurkan untuk shaum. Ok..!?

Wallahu’alam bish showab.

Makziyat TelmiVision (mTv)


Gue banget…

MTv…?Siapa yang nggak kenal chanel musik dunia yang satu ini? Di jaman yang katanya udah nggak mengenal batas kayak gini, MTv sukses menghipnotis semua orang penggemar musik di seluruh dunia. Chenel berbau enter-“tai”-ment ini menyajikan menu2 harian yang hampir semuanya dibalut, dibasuh, diaduk-aduk, dll dengan musik. Bahkan yang lebih menegangkan lagi, MTv Indonesia nampaknya sedang berbaik hati terhadap pecinta musik goyang dombret alias dangdoet (MTv…Gue banget????), karena kalo MTv nggak melirik pecinta goyang dombret, mungkin besok2 mereka akan melakukan aksi demo dengan bergoyang ngebor ala Inoel Daranista sampe pemerintah mengabulkan permintaan mereka. Layaknya para aktivis demo dengan aksi mogok makannya, para pecinta pantat bergoyang ini akan terus beroyang sampe permintaan mereka dikabulkan!!! (MTv Gue Banget?????).

Khusus untuk di Indonesia, MTv udah masuk ke kancah musik di negeri serba bajakan ini mulai taon 1990-an. Waktu itu MTv disiarkan lewat channel ANTV sebagai bagian dari acara di stasiun TV swasta tersebut. Nah, anak nongkrong…, karena nggak betah nongol di ANTV, maka mulai taon 2003 chanel anak nongkrong sambil ngorong ini pindah ke ‘gebetan’ barunya yaitu Global TV yang ditayangkan 24 jam non stop wajib nongkrong!. Nah, setelah Global TV udah bisa mandiri dengan acara2nya pada akhir 2004, MTv Indonesia akhirnya ditayangkan cuma 12 jam sehari di stasiun tv swasta tersebut.

Antum a’lamu bi umuuriddunyakum…” ya...ente lebih mengetahui urusan duniamu. Kalian yang ngaku2 anak nongkrong pasti udah pada ngelotok donk acara2 MTv kayak apa, dari mulai lagu2 lokal ampe mancanegara yang penyanyinya masih pake koteka kayak suku pedalaman di lembah2 terpencil, iiiiyyyyy…!!! Jijay! Sampe ada pernyataan saudara2 kita dari papua yang sudah memeluk Islam, “Kami di sini sudah terbiasa telanjang dan sekarang memakai jilbab, kasihan orang Jakarta malah belajar telanjang!”Hayo…?! Orang-orang yang dulunya pake koteka aja belajar untuk pake baju, kenapa orang-orang “modern” malah kembali belajar menggunakan koteka dan meninggalkan baju? (Tanya kenapa?). Ya, mulai saat ini juga ente2 semua harus mulai belajar mikirin dunia di sekitarmu. Why? Capek2 mikirin orang lain yang kagak mikirin kita? Justru itulah entry point-nya men! Di dunia saat ini udah berkembang virus yang melupakan yang namanya ”fitrah” dia diciptakan ke dunia ini. Manusia modern sekarang udah cenderung berwatak ”semau gue” daripada ”semau Tuhannya gue”. Hidup udah nggak mau diatur, pengennya bebas, bebas macarin cewek, bebas melakukan seks, bebas ngomong, bebas berbuat, dan bebas beribadah. Mao solat apa enggak itu urusan gue, gue sendiri yang masuk neraka kenapa lo yang ribut? Wadaw???

”Loh, itu kan wajar donk? Sekarang kan jaman modern, setiap orang punya hak asasi manusia? Hak Asasi Gitu loooh...!” Oke, kalo itu pendapat lo semua, sekarang gue bebas donk macarin adek or kakak lo, trus gue bebas melakukan apa aja sama sodara kandung lo itu. Gue mau cium, mau megang, mau nonjok, mau menghamili, trus udah gitu gue tinggalin deh Adek or kakak lo. Itu kan Hak Asasi gue untuk mendapatkan kesenangan. Selama Adek or Kakak lo suka, kan itu bukan pelanggaran to? Na’udzubillah...coba deh lo pikirin seandainya itu bener2 terjadi sama adek or kakak lo sendiri. Kebayang nggak sih kalo misalnya itu juga teralami oleh ibu kandung kita? Kalo misalnya kita tanya, ”Mama, dulu pernah pacaran ya?” Trus mama menjawab”Ooo, iya donk...Mama kan dulu jadi kejaran laki-laki di sekolah, trus mama gonta-ganti pacaran loh...! keren nggak sih? Sampe yang terakhir mama pacarin itu ganteng banget! Tapi akhirnya putus, trus jadi deh sama Papa kamu...yah kira-kira udah tujuh lelaki yang Mama pacarin”. GLODAKSsssss....!!!!!! Eh, prend, coba lo bayangin kalo itu bener-bener terjadi! Malu banget donk punya Mama yang udah dipacarin 7 lelaki. Mau ditaro di mana muka kita? Di pantat? Trus sekarang apa kita nggak berpikir kedepan bahwa setiap cewek yang kita pacarin juga akan punya suami dan berkeluarga, dan suaminya itu belum tentu kita? Kalo gitu apakah kita masih mempertahankan “ideologi semau gue”?

Prend, sadarkah kita bahwa melalui MTV itulah ide-ide kebebasan di “dakwahkan” ke kita semua. Apa yang dijelaskan di atas hanyalah salah satu contoh kecil. Masih ada segudang contoh lagi yang nggak mungkin dijelasin satu-satu di sini. Udah nggak cukup lagi waktu untuk mengungkapkan semua kebobrokan aturan yang udah berkarat yang masih dipake negara kita. Mungkin masih nempel di otak kita gimana guru PPKN di sekolah menjelaskan bahwa Pancasila sebagai “penyaring” semua yang masuk dari negara lain. Tapi nyatanya, ide-ide kebebasan itu tetep bisa masuk dengan bebas, nyatanya majalah porno PlayBoy bisa masuk dengan mulus ke negara kita yang bermartabat ini? Nyatanya goyang ngebor masih diperbolehkan bergoyang bebas di seantero nusantara? Kenapa kok nggak bisa sementara mata pelajaran itu kita pelajari dari SD sampe SMA? Jawabannya gampang, karena Pancasila bukan sebuah ideologi, itu hanyalah sebuah falsafah hidup atau cita-cita para pendiri bangsa kita dulu, yang nggak mungkin bisa terwujud tanpa adanya sebuah sistem hidup yang ”perfect”.

Jangan jadi pengikut setan!

Mari kita renungkan sejenak firman Allah swt berikut yang artinya:

Hari ini telah Aku sempurnakan bagi kalian agama kalian, telah Aku cukupkan nikmat-Ku untuk kalian, dan telah Aku ridhai Islam sebagai agama kalian. (TQS. Al-Maidah [5]:3)

Prend, mestinya kita pahami ayat tersebut sebagai sebuah pemberitahuan kepada kita, bahwa Islam telah sempurna dan tidak ada satu kekuranganpun di dalamnya dalam segala hal. Baik itu dalam hal ibadah, maupun dalam hal aturan dan petunjuk Allah SWT bagi kita untuk menjalani kehidupan di dunia ini. Maksudnya, bagaimana kita berinteraksi dengan orang lain, berhubungan dengan lawan jenis, mencegah tindakan kriminal dan hukumannya bagi yang melanggar, sampe bagaimana para penguasa mengatur rakyatnya, itu semua udah ada di dalam Islam dan kita tinggal melaksanakannya sesuai dengan yang dicontohkan oleh Rosul kita yaitu Rasulullah SAW. Gampang kan?

Setiap orang yang mau berubah pasti mengalami kesulitan, dan jangan pikir Cuma kamu aja yang mengalami itu. Kamu mesti paham bahwa orang paling sukses sekalipun pasti mengalami hal yang sama ketika dia ingin melakukan perubahan dalam dirinya. Hanya satu yang mesti ada dalam diri kita, yaitu sungguh-sungguh dan konsisten. Jangan jadi orang plin-plan alias nggak punya pendirian bin culun dalam menghadapi hidup. Buktiin donk kalo kamu punya nyali untuk mengatakan ”No Makziyat!” Oke prend?!

Ketika dua mata bertemu


"zat" itu bagaikan molekul dalam hati kita yang akan berreaksi bila bertemu dengan "partikel" yang berbeda jenis. Terkadang hati ini lelah, bila terus menjadi mediator si molekul itu yang terus menuntut untuk berreaksi. Namun...seringkali ia dahaga bila kegelapan mulai menyusup dalam relung-relungnya. Ia juga sering bergolak bila salah satu panca indera menangkap sinyal gelombang c1-nt4 MHz. Aneh, bila hati ini selalu teringat gelombang lain yang selalu mengganggu itu...ia tak mengenal waktu, tak mengenal tempat, dan tak mengenal usia. Mengapa Tuhan harus menciptakan infra merah jambu itu...? Memang, molekul itu ada sejak manusia pertama diciptakan. Bahkan, Nabi Adam meminta Allah swt agar menciptakan seseorang yang memiliki gelombang sama dengannya...lalu muncullah Hawa. Ia ada untuk menemani sang Adam. Sayang...gelombang itu terlalu luas untuk dilukiskan...sampai ku tak tahu lagi kata-kata apa yang pantas untuk mengungkapkan keindahannya...Subhanallah...